Iklan Header

Anak Kecil Sedang Tidur di Lantai Celana Dimasuki Ular, Peristiwanya Terekam CCTV

TRIBUNNEWS.COM - Media Sosial baru-baru ini sedang dihebohkan dengan video yang menunjukan detik-detik ular masuk ke dalam celana anak kecil yang sedang tidur di lantai.
Dalam video CCTV terlihat seorang bocah yang diperkirakan berusia 5 tahun sedang tidur pulas di depan TV.
Tak lama, muncul seekor ular meliuk-liuk dan berjalan mendekati anak kecil tersebut.
Entah kemana ular itu pergi, banyak yang menduga ular itu masuk ke dalam celana anak tersebut.
Hal ini lantaran anak itu berulangkali menggeliat. Bahkan sempat meronta-ronta.
Namun ular di dalam celananya tak kunjung keluar.

Ular Masuk Ke Celana Anak Kecil yang Sedang Tidur terekam CCTV, Begini Keadaan Anak itu!
Anak tersbebut langsung lari ketika mengetahui ada Ular dibawah badannya (Instagram/@ndorobeii)
Ibu dan bapak anak itu sempat datang dan menonton TV.
Namun mereka tak menyadari jika di dalam celana anaknya ada seekor ular.
Sekitar 8 menit kemudian, bocah itu tiba-tiba terbangun dan langsung berlari. Ia kaget dan melihat ular di lantai. Ular itu pun langsung kabur.
“Buat pelajaran kita semua lagi musim Uler durasi video 8 mnt lebih yang diunggah oleh akun Facebook Liani Alani A semoga tidak terjadi Apa apa Aamiin,” tulis akun @ndorobeii, Minggu (19/1/2020).
Seorang warganet menyebut insiden itu terjadi di Indramayu, Jawa Barat. “Di daerah saya min indramayu,” tulis @Qryanmaulanadeyan35 mengomentari postingan @ndorobeii.
Sementara itu warganet lainnya ikut terkejut dengan keadaan ular yang mendekati bocah terebut.
"Masuk celana itu uler"
"Astaghfirullah"
"Ya allah seram bnget, semoga si adek gak knp²"
"Ularnya kok ga nongol lagi"
"Fix mulai hari ini klean jangan pada tidur di lantai yaa"
Kayla Triyani, balita berusia lima tahun ini, tewas didit ular di sekitar rumah tempat ia tinggal.
Gadis mungil itu, merupakan warga Blok Krapyak, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
"Saat itu Kayla Triyani bermain bersama teman-temannya di depan rumah samping lapangan sepak bola Krapak yang ditumbuhi rumput ilalang," ujar dia, Jumat (17/1/2020). Seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Saat bermain itu, Kayla Triyani diduga digigit ular pada lengan kirinya.
Lanjut AKP Iin Sukaeti, pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB, Kayla Triyani menunjukkan gelagat aneh.
Balita mungil itu izin kepada orangtuanya ingin tidur, namun tidak berselang lama ia justru muntah-muntah dan kejang-kejang.
Melihat kondisi tersebut, keluarga langsung melarikan Kayla Triyani ke RSUD Indramayu.
Namun, ketika sampai di rumah sakit balita 5 tahun tersebut menghembuskan napas terakhirnya.
"Dari hasil pemeriksaan RSUD, yaitu pada lengan sebelah kiri korban terdapat luka gigitan ular yang sudah ditutup oleh plaster," ujarnya.
Sekarang ini, Kayla Triyani sudah dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyi Resik Sindang untuk dikebumikan.
"Dalam kegiatan melayat hari ini pada Pukul 08.50 WIB jenazah dibawa ke TPU Nyi Resik Sindang untuk dikebumikan," ujarnya.
Ular Kobra Serang Pemukiman, Seorang Warga Mengaku Digigit,Tubuhnya Bengkak, Begini Fakta Sebenarnya
Jika di Sumatera Selatan, khususnya di Pagaralam, Lahat dan Muaraenim, maka di kawasan Jawa, Ular Kobra Serang Pemukiman, Seorang Warga Mengaku Digigit Tubuhnya Bengkak, Begini Fakta Sebenarnya.
Fakta Ular Kobra Serang Pemukiman, Seorang Warga Mengaku Digiti Tubuhnya Bengkak, Begini Fakta Sebenarnya.
Puluhan Ular Kobra mulai serang pemukiman terutama masuk rumah-rumah penduduk, seorang warga diduga terkena gigitan, sehingga mengalami iritasi pada kulit hingga kakinya dan Tubuhnya Bengkak.
Korban yang mengaku digigit Ular Kobra yang belakangan diketahui bernama Saepuddin, dia mengaku digigit dan disemprot di bagian kaki sehingga mengalami pembengkakan di bagian kakinya dan Tubuhnya Bengkak.
Saepuddin menceritakan, ketika dia tengah mencari ikan disungai, tiba-tiba ada Ular Kobra ukuran cukup besar menggigit kaki dan menyeprot ke tubuhnya.
Akibatnya, Kondisi kaki warga Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat ini membengkak dengan luka basah di kakinya yang menyebar hingga ke perut, sehingga kesulitan beraktivitas.
Kejadian ini membuat beberapa warga menghubung-hubungkan kejadian akhir-akhir ini, ketika beberapa warga di kawasan Pulau Jawa mendapati beberapa Ular Kobra ukuran kecil dan besar ditemukan di rumah mereka, diduga juga terjadi di kawasan Bandung.
Namun ada fakta lain yang menyebutkan, jika Saepuddin bukan diserang Ular Kobra seperti ceritanya.
Begitu pun penyakit ditubuhnya yang dia sebut bermula dari gigitan Ular Kobra dan disemprot sehingga bisanya membuat kaki dan sebagian kulit di perutnya mengelupas.
Terkait dengan pengauan Saepuddin yang diserang Ular Kobra tersebut, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Bandung, dr Achmad Oktorudy Djayusman mengatakan, tidak ditemukan bisa Ular Cobra di tubuh Saepudin.
Saepuidn merupakan orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang mengaku digigit ular kobra di Bandung Barat.
Pria yang akrab disapa Okto ini menjelaskan, pasien masuk ke RSUD Cililin dua hari lalu.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bisa ular. Namun, pasien mengalami obesitas dan selulitis.
Selulitis merupakan infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit.
Hal ini terjadi ketika bakteri masuk dari luka yang terbuka kemudian menyebar.
Infeksi inilah yang membuat kaki Saepudin membengkak dan menimbulkan rasa nyeri dan kemerahan.
“Penyebabnya karena pasien kurang perawatan. Mungkin karena pasien tinggal sendiri dan aktivitasnya suka mancing. Karena ada luka ditambah kurang perawatan jadinya seperti itu,” ucap Okto, saat dihubungi, Selasa (31/12/2019)
Selama di rumah sakit, pasien kooperatif. Jadi Okto meragukan pasien masih menderita ODGJ. “Pasien memiliki riwayat ODGJ dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa tapi itu sudah lama,” katanya.
Tim SAR Turun Tangan
Tim SAR Elpeje Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kembali mengevakuasi ular kobra yang masuk ke rumah warga. Wito, Korlap Tim SAR Elpeje Mantingan Ngawi, mengatakan, 2 anak ular kobra yang dievakuasi sebelumnya masuk ke rumah Anto, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi.
“Laporannya kita terima Senin (30/12/2019) sekitar pukul 22:30 WIB.
Yang berhasil kita evakuasi ada 2 ekor dalam keadaan hidup,” ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (31/12/2019).
Wito menambahkan, sebelumnya, warga sekitar telah menemukan 4 ekor ular kobra yang berkeliaran di sekitar rumah Anto.
Karena takut membahayakan keselamatan warga, 4 ekor ular berbisa itu akhirnya dibunuh. Lalu warga kembali melihat ada sejumlah ular kobra yang berkeliaran, kemudian melaporkan temuan tersebut kepada SAR Elpeje agar dievakuasi.
“Dicurigai kemungkinan masih ada beberapa anak kobra yang masih berkeliaran di sekitar lokasi,” imbuhnya. Karena kegiatan akhir tahun yang padat membuat upaya pencarian kobra oleh tim SAR akan dianjutkan setelah tahun baru.
Satu bulan terakhir, Tim SAR Elpeje Ngawi telah melakukan evakuasi 20 ekor ular kobra yang berkeliaran di permukiman penduduk.
TIM SAR Elpeje mengimbau warga yang menemukan ular kobra untuk segera melapor kepada instansi terkait karena bisanya sangat berbahaya.
Ular Cobra seperti Kekurangan Makan
Banyaknya temuan ular kobra belakangan ini menjadi perhatian pawang ular kawakan, Steve Ewon. Menurut pemilik nama asli Yanto bin Surya ini, spesies ular kobra di Indonesia saat ini dapat dikatakan over populasi.
"Bisa dikatakan populasi ular kobra saat ini sudah berlebih atau over populasi," kata Ewon kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2019).
Pria yang juga menjabat sebagai kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, ini menambahkan, over populasi ular kobra disebabkan menurunnya jumlah predator-predator pemangsa reptil berbisa tersebut.
"Hutan-hutan sekarang sudah banyak rusak karena alih fungsi, akhirnya habitat burung pemangsa seperti elang dan garuda mulai hilang.
Ketika habitatnya hilang, maka burung elang dan garuda lebih gampang diburu.
Predator pemangsa ular kobra seperti biawak dan buaya habitatnya juga rusak karena sungai yang kotor," ungkapnya.
Dengan kondisi demikian, Ewon menilai wajar jika ular kobra akan lebih sering bertemu dengan manusia. Jika hal tersebut terjadi, dia mengimbau agar tetap tenang dan menghindari kontak.
"Apabila kontak dengan ular apa pun jenisnya yang pertama biarkan saja. Secara prinsip binatang itu takut terhadap manusia.
Kalau tidak diganggu mereka juga akan berusaha menghindar," jelasnya.
Namun jika sudah masuk ke rumah, lanjut Ewon, dengan kondisi over populasi yang terjadi saat ini salah satu pilihan lain adalah membunuh ular kobra yang dianggap sudah mengancam nyawa.
"Kalau ular kobra sudah jadi teror dan itu menurut anda membahayakan, Bunuh saja. Atau kasih tahu orang yang lebih paham tentang ular," bebernya.
Apabila ular kobra sudah menggigit, Ewon mengimbau agar tetap bersikap tenang dan tidak panik.
Sebab, kepanikan malah akan membuat aliran darah semakin cepat.
Akibatnya, racun dari bisa ular kobra akan cepat menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian lebih cepat.
"Kalau kita tenang bisa ular menjalarnya lebih lama, bisa 15 menit lebih.
Jangan lupa langsung Ikatkan tourniquet untuk memperlambat aliran racun ke jantung dan secepatnya langsung ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan antibisa," tandasnya.
HALAMAN SELANJUTNYA:

Loading...

0 Response to "Anak Kecil Sedang Tidur di Lantai Celana Dimasuki Ular, Peristiwanya Terekam CCTV"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel